TEMAN TERBAIK
Sungguh
berteman baik dengan orang-orang yang sholeh adalah nikmat yang sangat besar.
Umar bin Khattab berkata, “Tidaklah
seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada
kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang sholeh . Apabila engkau dapati
salah seorang sahabat yang sholeh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]
Atau dalam syair ulama
– ulama Jawa pernah kita dengar tips tentang tombo ati yang menasehatkan untuk
melaksanakan lima perkara, yakni :
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo, sholat wengi lakonono
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe
Perkara ketiga
disebutkan Wong Kang Sholeh Kumpulono
yang artinya berkumpullah dengan orang sholeh
Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa
yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
(QS. An Nisa : 69)
Sungguh orang sholeh layak
dijadikan teman baik. Mereka memiliki sejumlah keutamaan, diantaranya teman yang
sholeh dapat meluruskan dan menasehati kita apabila salah. Inilah sahabat yang
sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang
memuji karena basa-basi saja.
Teman yang Sholeh juga
akan selalu mendoakan shahabatnya karena apabila ia mendoakan sesama muslim
sedangkan sahabatnya tidak mengetahui, maka malaikat juga meng-amin-kan doa
tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi. Artinya orang yang mendoakan
juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya.
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda
yang artinya, “Sesungguhnya doa seorang
muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang
mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada
malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya
dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan
mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR.
Muslim)
Sifat seseorang dan kesholehan
itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang sholeh, maka kita juga akan
menjadi sholeh dengan izin Allah. Perhatikan hadits berikut: “Perumpamaan kawan yang baik dan
kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat
untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia
akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar
pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]
Rasulullah Shalallahu
Alaihi wa Sallam juga pernah bersabda yang artinya,“Seseorang menurut agama dinilai dari sahabat dekatnya, maka hendaklah
kalian melihat siapakah yang menjadi sahabat dekatnya.” (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
Pada hadits lain juga
disebutkan yang artinya, “Setiap orang
akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari &
Muslim)
Untuk memfasilitasi
hal ini, Allah ta’ala memberikan
keutaamaan kepada seseorang untuk memberikan syafaat kepada sahabatnya yang
lain, agar mereka bisa sama-sama masuk surga dan berkumpul kembali. Rasulullah saw bersabda tentang syafaat
antara sahabat di hari kiamat. Hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya (no/183) dari Abu Said
Al-Khudri radhiallahu’anhu sesungguhnya Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda yang artinya,
“Ketika orang-orang mukmin selamat dari neraka, Demi jiwaku yang ada di Tangan-Nya,
ada seorang di antara kalian yang paling semangat menuntut kepada Allah
mendatangkan kebenaran dari kalangan orang mukmin yang masih di neraka. Mereka
mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan haji
bersama kami. Dikatakan kepada mereka, ‘Keluarkan orang yang anda kenal. Maka
diharamkan gambar mereka dari neraka. Maka banyak sekali makhluk yang
dikeluarkan dari neraka yang telah dilalap (api) neraka sampai setengah
kali dan sampai ke kedua lututnya. Kemudian mereka mengatakan: “Wahai Tuhan
kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan kepada kami.
(Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya
seberat dinar dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk
yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada
lagi orang yang telah Anda perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa
saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat setengah dinar dari kebaikan, maka
keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka
berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda
perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di
hatinya seberat Dzarroh (atom) dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak
sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami,
sudah tidak ada lagi orang yang berbuat kebaikan.” Dan Abu Said Al-Khudri
mengatakan, ‘Kalau sekiranya kamu semua tidak mempercayaiku dengan hadits ini,
maka kalau mau bacalah ayat ‘Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang
walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah
akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS.
An-Nisaa: 40)
Maka Allah Azza Wajallah berfirman, ‘Para malaikat telah memberikan
syafaat, para Nabi telah memberikan syafaat, orang-orang mukmin telah
memberikan syafaat. Tidak tersisa kecuali Yang Maha memberikan kasih sayang
kepada orang-orang yang dikasihani. Maka (Allah) menggenggam satu genggaman
dari neraka dan mengeluarkan suatu kaum yang belum pernah sama sekali melakukan
kebaikan. Telah gosong kembali, maka dilemparkan ke sungai surga yang disebut
‘Sungai kehidupan (Nahrul Hayah). Maka mereka keluar bagaikan biji-bijian yang
cepat tumbuh di tanah. Mereka keluar bagaikan mutiara di leher mereka dan tanda
yang penduduk ahli surga mengetahuinya. Mereka adalah yang dimerdekakan oleh
Allah. Allah masukkan mereka ke dalam surga tanpa amalan yang mereka lakukan
dan kebaikan yang mereka persembahkan.”
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad
dalam Al-Musnad, 18/394 dari jalan lain.
Khatimah
Teman yang sholeh tentu akan ditemukan di tempat
yang baik, seperti di masjid, majelis taklim dan bukan di tempat – tempat yang
dipenuhi kemaksiatan seperti club malam dan sejenisnya. Maka marilah kita hadir
di rumah Allah untuk memakmurkan masjid dengan berbagai amal sholih sembari
mencari teman terbaik.
Posting Komentar untuk "TEMAN TERBAIK"