Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TEMAN TERBAIK

 Suka dan duka adalah bagian dari dinamika kehidupan. Namun tidak semua orang merespon kondisi tersebut dengan baik. Terkadang kondisi “suka” membuat seseorang lepas kontrol. Namun tidak jarang situasi “duka” justru membuat diri menjadi putus asa. Pendampingan oleh orang yang tepat akan membantu memperbaiki situasi. Maka penting memilih teman dekat yang bisa menemani dalam suka dan duka.

Sungguh berteman baik dengan orang-orang yang sholeh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata, “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang sholeh . Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang sholeh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]

Atau dalam syair ulama – ulama Jawa pernah kita dengar tips tentang tombo ati yang menasehatkan untuk melaksanakan lima perkara, yakni :

Tombo ati iku limo perkarane

Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane

Kaping pindo, sholat wengi lakonono

Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe

Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe

 

Perkara ketiga disebutkan Wong Kang Sholeh Kumpulono yang artinya berkumpullah dengan orang sholeh

Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An Nisa : 69)

Sungguh orang sholeh layak dijadikan teman baik. Mereka memiliki sejumlah keutamaan, diantaranya teman yang sholeh dapat meluruskan dan menasehati kita apabila salah. Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja.

Teman yang Sholeh juga akan selalu mendoakan shahabatnya karena apabila ia mendoakan sesama muslim sedangkan sahabatnya tidak mengetahui, maka malaikat juga meng-amin-kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi. Artinya orang yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim)

Sifat seseorang dan kesholehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang sholeh, maka kita juga akan menjadi sholeh dengan izin Allah. Perhatikan hadits berikut: Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam juga pernah bersabda yang artinya,“Seseorang menurut agama dinilai dari sahabat dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi sahabat dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Pada hadits lain juga disebutkan yang artinya, “Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari & Muslim)

Untuk memfasilitasi hal ini, Allah ta’ala memberikan keutaamaan kepada seseorang untuk memberikan syafaat kepada sahabatnya yang lain, agar mereka bisa sama-sama masuk surga dan berkumpul kembali. Rasulullah saw bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya (no/183) dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu’anhu sesungguhnya Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Ketika orang-orang mukmin selamat dari neraka, Demi jiwaku yang ada di Tangan-Nya, ada seorang di antara kalian yang paling semangat menuntut kepada Allah mendatangkan kebenaran dari kalangan orang mukmin yang masih di neraka. Mereka mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan haji bersama kami. Dikatakan kepada mereka, ‘Keluarkan orang yang anda kenal. Maka diharamkan gambar mereka dari neraka. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan dari neraka yang telah dilalap (api) neraka sampai setengah kali dan sampai ke kedua lututnya. Kemudian mereka mengatakan: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan kepada kami.

(Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat dinar dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat setengah dinar dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat Dzarroh (atom) dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang berbuat kebaikan.” Dan Abu Said Al-Khudri mengatakan, ‘Kalau sekiranya kamu semua tidak mempercayaiku dengan hadits ini, maka kalau mau bacalah ayat ‘Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. An-Nisaa: 40)

Maka Allah Azza Wajallah berfirman, ‘Para malaikat telah memberikan syafaat, para Nabi telah memberikan syafaat, orang-orang mukmin telah memberikan syafaat. Tidak tersisa kecuali Yang Maha memberikan kasih sayang kepada orang-orang yang dikasihani. Maka (Allah) menggenggam satu genggaman dari neraka dan mengeluarkan suatu kaum yang belum pernah sama sekali melakukan kebaikan. Telah gosong kembali, maka dilemparkan ke sungai surga yang disebut ‘Sungai kehidupan (Nahrul Hayah). Maka mereka keluar bagaikan biji-bijian yang cepat tumbuh di tanah. Mereka keluar bagaikan mutiara di leher mereka dan tanda yang penduduk ahli surga mengetahuinya. Mereka adalah yang dimerdekakan oleh Allah. Allah masukkan mereka ke dalam surga tanpa amalan yang mereka lakukan dan kebaikan yang mereka persembahkan.”

Hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad, 18/394 dari jalan lain.

Khatimah

Teman yang sholeh tentu akan ditemukan di tempat yang baik, seperti di masjid, majelis taklim dan bukan di tempat – tempat yang dipenuhi kemaksiatan seperti club malam dan sejenisnya. Maka marilah kita hadir di rumah Allah untuk memakmurkan masjid dengan berbagai amal sholih sembari mencari teman terbaik.

Wallahu a’lam bi ashowab.

Posting Komentar untuk "TEMAN TERBAIK"